Home>>MotoGP>>Pembalap Superbike Lebih Berkuasa atas Motor
MotoGP

Pembalap Superbike Lebih Berkuasa atas Motor

bimawin.net – Juara dunia enam kali World Superbike (WSBK) Jonathan Rea mengutarakan perbedaan besar antara MotoGP dan Superbike.
Rea merupakan keliru satu pembalap yang pernah merasakan dua kejuaraan motor paling bergengsi yang membuatnya bisa mengutarakan perbedaan motor bersama dengan terlalu baik.
Pembalap asal Irlandia Utara itu pernah mengambil alih Casey Stoner di Repsol Honda mengendarai RC231V. Meski membuahkan hasil positif, Rea tak beroleh peluang untuk turun semusim penuh di MotoGP.

Itu membuatnya mengambil keputusan untuk fokus di World Superbike dan ketentuan itu menjadikannya juara dunia enam kali secara beruntun.
Tetapi pengalamannya di MotoGP memungkinkannya untuk memandang perbedaan besar bersama dengan motor Superbike, khususnya ban.
“Saya pikir ada banyak segi penentu. Ban terhitung memainkan peran besar,” kata Rea layaknya dilansir Motosan.
“Terlepas dari Yamaha, pabrikan lain di MotoGP memiliki performa mesin yang memadai serupa dan berada di level yang sama.
“Keseimbangan di bidang aerodinamika dan alat bantu elektronik diperlakukan bersama dengan baik oleh seluruh merek.”

Di World Superbike, aksi saling menyalip lebih banyak berlangsung gara-gara ada {beberapa|sebagian|lebih dari satu} perihal terhadap motor yang tak boleh diubah oleh tim.
Jonathan Rea menyatakan ban yang digunakan di Superbike terhitung pengaruhi perihal selanjutnya dan menuntut pembalap memiliki manajemen ban yang terlalu baik.
Selain itu, peran pembalap untuk menjadikan motor melaju cepat terlalu besar, tidak serupa bersama dengan MotoGP di mana waktu ini {beberapa|sebagian|lebih dari satu} besar dikendalikan oleh proses elektronik.

“Di Superbike ada lebih banyak aksi menyalip gara-gara konstruksi ban. Motor yang tidak serupa manfaatkan ban yang berbeda,” ujarnya.
“Selain itu, degradasi ban tidak serupa berdasarkan suhu, balapan, motor, dan model berkendara. Ada lebih sedikit spesifikasi tentang bagaimana motor kudu dikendarai.
“Di MotoGP, ban dan motor pilih bagaimana Anda kudu berkendara. Di Superbike, pembalap memiliki pengaruh yang terlalu besar terhadap motor gara-gara konstruksi ban lebih lembut.”

Sasis menjadi keliru satu perihal yang tak boleh diganti oleh tim di Superbike, yang mengakibatkan para pembalap kudu sesuaikan model berkendaranya bersama dengan rangka yang lebih lunak.
“Sasisnya terhitung lebih lembut, dan paketnya lebih banyak beralih selama balapan. Ini tidak cukup bisa diprediksi,” ucapnya.
“Ini bermakna ada lebih banyak aksi menyalip, lebih banyak peluang, dan lebih banyak kesalahan. Ada lebih banyak aksi dan motor lebih susah dikendalikan.
“Jika seorang pembalap di MotoGP melakukan kesalahan, maka itu adalah peluang yang terlalu bagus bagi lawan untuk menyalipnya.”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *